MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Selasa, 04 Mei 2021

RAHASIA HATI SYAFIA 33

 

Meskipun penuh dengn kesederhanaan, Syafia dan Andi menikmati awal-awal kebersamaan mereka dengan penuh kebahagiaan. Keterbatasan ekonomi tidk menjadi penghalang kebahagiaan mereka. Mereka menikmati ibadah dalam kebersamaan setip saat. 

Syafia membuka warung kecil disebelah bengkel Andi. Warung bakso dan mie ayam yang belum memiliki banyak pelanggan tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup merek sehari-hari. Mereka hanya berbekal keyakinan, setiap makhluk telah dijamin rezekinya, hanya diperlukan ikhtiar untuk mendapatkannya. 

Hari-hari mereka penuh dengan kebahagiaan, mereka mulai aktif terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Andi dimint oleh wargaenjadi takmir di masjid kecil di kompleks perumahan mereka, dan Syifa aktif membina anak-anak kompleks di TPQ yang mereka dirikan danerek bina sendiri. 

Andi dan Syafia cukup bahagia menjadi kehidupan mereka. Memnagereka tidak memiliki materi yang cukup banyak, bahkan nyaris hanya cukup untuk makan se hari-hari saja  namun mereka terutama Syagia tidak pernah mengeluh. Karena konsep hidup mereka yangenkadikan dunia hanya sebagai wasilah telah meringankan lehidupan mereka. Tidak terlalu banyak target yangereka buat untuk hal-hal yang bersifat diniawi. Setiap aktifitas mereka, merek niatkan untuk berubah dan beribadah. 

Mereka di kenal oleh masyarakat sekitar lingkungannya sebagai pasangan muda yang serasi, bramah dan suka membantu. Syafia maupun Andi tidak pernah segan mbantu para tetangganya yang sedang punya hajat atau sednagerlhkn bantuan. Syafia dan Andi yng selalu tepat waktu dtang ke masjid saat menjelang waktu sholat. 

Warung dan bengkelnya yang selalu ditutup saat menjelnag waktu sholat tiba, sudah sangat dikenali warga. Meskipun banyak pelanggan yang datang tapi ketika waktu sholat sudah tiba, makaSyafia akan meninggalkan pelnggannya di warung untuk sholat berjamaah. Yang bersabar menunggu akan dilayanis stelah sholat, dan yang tidak bersabar akan pergi tidak jadi membeli di warungnya. Namun itu sama sekali tidk menjadikanereka gusar. 

"Bu Syafia... Apa tidak eman banyak pelanggan yng tidak jadi membeli karena ibu tinggalkan sholat?! Padahal banyak loh pedagang yang sangat berharap memiliki banyak pelanggan.. " Tanya bu Sita tetangga sebelah rumah Syafia. Dan Syafiaenjaeab dengan sangat tenang. 

"Bu Sita, Allah memberi rezeki pada kita tidak akan lebih atau kurang... Kalo lebih pasti Allah akan mengurangi, dan jika masih kurang pasti  Allahakan men mbahnya, saya tidak pernah khawatir bu... " JawabSyagia tenang. 

"Bahkan yang saya takutkan saya kehilangan waktu istimewa dalam sholat bu, yaitu keutamaan awal waktu, yang pasti tidak akan dapat aku ganti jika sudh berlalu" Jelasnya kemudian, yng tentunya tidk sepenuhnya dapat A difahami Sita tetangganya. 

Namun akhirnya, semua tetangga maklum dengn kebiasaan hidup mereka berdua yng lebih mengutamakan Ibadah dan ibadah. Mereke semua menyayangi keluarga muda itu yng dengan ikhlastelahendidik anak-anakereka di rumah mereka. Bahkan malam harinya,ereka masih rela diganggu anak-anak yang ingin belajar dan meminta bantuan syafiaenyelesaikan PR mereka. 

Namun demikin, ada saja kelompokasyarakay yang tidak menyukai aktifitas Syafia dan suaminya Andi. Kadang merekenyebar fitnhaereka berasal dari golongan islm Radikal. Entahlah, Syafia dan suaminya tidak terlalu peduli. Bagi mereka berdua, merekanag  harus Radikal  dalam menjaga keyakinan agama, karena kalau tidak aqidha mereka akan rusak. 

Beberapa kali ada pemuda dari organisasi keagamaan setempat yangendatngiereka di rumah  mereka mengi ginian agar Syafia membuka cadar nya dan berbusana sebagaimana masyarakat sekitar mereka. Namun Syagia dan Andi tidak memperdulikan, karena Syafiaerasa busana yng digunakannya tidak menggangu siapapun, disamping juga cadar yang sudah menjadi bgian dri dirinya selama sepuluh thain lebih tk akan mungkin dapat dia lepaskan. 

NEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar