MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Jumat, 09 April 2021

RAHASIA HATI SYAFIA 16

 Syafia masih belum bisa memahami, mengapa begitu sangat besar penolakan masyarkat terhadap muslimah bercadar? Padahal untuk sampi pada tahap ini, para muslimah juga melalui perjuangan menaklukkan hatinya, hanya karena berharap ridlo Allah semata. 

Para wanita yang membawa takdir menjadi sumber fitnah dunia, dengan kecantikan, kelbutan hati, serta kelemahan fisiknya, mengharuskan para wanita muslimah pada khususnya untuk melindungi diri dengan berhijab. Hijabnya diharapkan dapat melindunginy dari segala godaan dan kejhailan yang disebbakn oleh nafsu iblis yang menjadi sumber fitnah dan musibah bagi para muslimah.

Namun ternyata ujian bgi wanita bercadar tidak semudah itu. Masyarakat yang mayoritas muslimpun belum dapat memahami bgaimana  bisa Syafia dan kawan-kawan bercadar nya memilih jalan ini. Syafia dan muslimah bercadar lainnya hanya menginginkan melindungi dirinya aman dari fitnah yang disebabkan oleh hawa nafsu jahat iblis yang biaya berkeliaran menyerupai manusia. 

Syafia hanya merasa dirinya nyaman dengan busnanya sekarang, tidak lebih dari itu. Namun, masyarakat menilai terlalu berlebihan.ereka dianggap sebagai wanita-wanita kelompok teroris  Astaghfirullahal 'adzim. 

"Assalamu'alaikum... Tok tok tok .. " Tiba-tiba terdengar suara salam dan kethokan pintu. Syafia tersentak dari lamun nanya dan seger bangkit dari tempat duduk favoritnya di sebelah jendela yng menampakkan view persawahan yang indah. 

"assalamualaikum... " Suara merdu seorang wanita terdengar lagi. Suara yng tidak asing bagi Syafia. Itu adalah suara Ana, guru mengaji Syafia. 

"Walaikumsalam.... Maaf ukhti sebentar.. " Jawab Syafia sambil membetulkan posisi jilbabnya sambil berlari menuju pintu depan. 

" Walaikumsalam... Ukhti Ana.. Silahkan masuk " Syafia agak tka percaya pagi-pagi sang murobbi Ana dtang bersilaturahim. 

"Silahkan ustadz... " Syafia juga mempersilahkan suami Ana untuk masuk ruang tamu mungil sederhana yng tertata cukup apik. 

"Silahkan duduk ukhti, ustadz .. Maaf tidak ada kursi tamu" Lanjut Syafia mempersilahkan Ana dan suami duduk di alas karpet yang tidak lagi bagus. 

" Iya makasih ukhti Fia... Tidak usah repot... Ukhti duduk saja di sini.... Kami tidak lama kok"  Kata Anaenahan Syafia ketika Syafia hendak masuk ke dalam rumah menyiapkan suguhan. Syafia kembali duduk disamping Ana. 

" Ukhti, kami ke sini hanya ingin menyampaikan sedikit infak beasiswa untuk adik ukhti Syifa... Tidak banyak sih, tapi Ana berharap semoga bermanfaat" Ujar Ana lngsung ke pokok persoalan. 

MasyaAlalh.... Begitulah jika Allah berkehendak, tidak akan ada yang sulit bagi Allah untuk memberi jalan pada tiap kesulitan hambaNya. Sungguh Allah  Maha sangat dekat, Maha mendengar dan Maha pemberi. Allah gerakkan hati Ana dan suaminya untuk menjawab doa Syafia yang dilantunkan nya. Tidak erlu waktu lama, karena baru dallam sholat dhuha beberapa jam lalu Syafia memohon sambil menangis, memapsrahkan dirinya hanya ada Allah atas semuaasalah yng tk mampu dia selesaikan. Dn Allah membuktikan keagungnanya. 

" MasyaAllah.. Alhamdulillah... Terimakasih ustadzah" Kata Syafia dengan mata berkaca-kaca sambil menerima amplop yang di ulurkan oleh Ana. 

Syafia semakin yakin, tidak perlu ada ketakutan menjalani takdir ilahi. Sungguh Allah sendiri yang kan menunjukkan jalan dalam menapaki jalan takdir yng telah ditulis Nya untuk kita. 

Next



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar