MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Selasa, 27 April 2021

RAHASIA HATI SYAFIA 25

 



"Assalamualaikum mama.. "Ucap Syafia pelan, smbil memegang nisan malam mamanya. 

" Maaf mama... Syafia baru bisa mengunjungi mama.. " Nadanya terbata, nafasnya sengal dan tangis Syafia pecah. 

Sesaat Syafia tidak dapat berkata-kata, di belum mampu mengatur nafas dan menghentikan tngisnya yang tertumpa. Syafia menangis sejadi-jadinya, seakan lewat suara tangisnya dia sedang tumpahkan semua beban yang selama ini ditanggungnya. 

"Mama giman kabarnya?! Semoga mama bahagia di sisi Allah SWT.. " Lanjutnya setelah tangisnya mereda. 

"Kabar kami baik mama, aku d lulus kuliah dan sekarang sudah kerja, Syifa juga sudah masuk kuliah... Semoga Aku mampu membiayainya sampai selesai mama... " Kembali air mata Syafia deras mengalir. 

"Aku sangat rindu mama... Aku butuh mama... " Ujarnya terbata sambil menelungkupkan wajahnya di nisan putih yng sudah nampak kehitaman berlapir tanah. 

" Mama... Aku berjanji tidak akan tinggalkan Syifa mama... Aku tidak ingin menikah mama sebelum Syifa berhasil selesaikan kuliahnya dan menikah... " Syafia mencurahkan rahasia hatinya yang tak pernah disampaikan kepada siapapun termasuk adiknya Syifa.  

" Ma... Bagaimana aku harus menolak khitbah ukhti Ana? Aku tidak mau jadi istri kedua ma... Aku tidk mau menyakiti siapapun dan juga disakiti oleh siapapun ma... Aku tidak mau berbagi suami mama... Tapi, selama ini ukhti Ana dan ustadz Hamid sudah banyak menolong aku dan Syifa ma... Aku harus bagaimana mama??!  Syafia diam sesaat sambil mengusap air matanya. 

"Aku masih mencintai mas Andi mama.... Aku ingin menikah hanya dengan mas Andi saja.. " Syafia dadanya semakin sesak, kembli tangisnya pecah, air matanya tertumpah, bagai air bah yang selama ini terkumpul dan tertahan dalam waduk besar yang kian rapuh. Tangisnya cukup memilukan, ndak tau apakah sang mama bisa mendengarkan? Tetoi lebih penting dari itu Syafia sudah mengeluarkan semua beban. Tidak ada lagi rahasia di bilik hati Syafia, semua sudah di katakan. 

Selanjutnya Syafia berbalik menghadap malam yang ada di sebelahnya, hampir sama dengan ko disi malam mamanya, makam papanya juga nampak sangat tidak terawat. 

"Assalamualaikum Papa... " Sapanya kepada makam bisu sang papa. 

"Apa kabar papa di sana apakah bisa berjumpa dengan mama..?! Tanyanya dalam kebisuan,  hatinya mulai bergetar. Sesaat air mata Syafia kembali tumpah, dia tak lagi mampu berkata-kata. 

" Ayah... Maafkan aku tidak sekuat ayah... Aku tidak bisa menjaga dan mempertahankan hasil kerja ayah... Mobil, rumah dan semua aset yang papa kumpulkan dengan susah payah kini telah habis terjual ... Papa jangan marah ya... Maafkan Syafia" Kata Syafia lirih, air matanya sudah mulai mengering. Syafia tidak dapat bercerita banyak kepada sang papa, seperti saat kedua orang tuanya masih ada, Syafia lebih dekat dengan mamanya, dia sellau bercerita apapun kepada sang mama. Berbeda dengan adiknya Syifa yang lebih dekat dengan sang papa. 

Syafia sengaja tidak mengajak Syifa ziarah ke makam kedua orang tuanya, karena kepergian Syafia berziarah ke makam kedua orang tuanya karena dia ingin menumpahkan semua rahasia hatinya yang selama ini dia simPATI rapat di bilik hatinya. Syafia tidak ingin Syifa tahu apa yang menjadi rahasia hatinya, deritanya, apalagi sedihnya. Syafia terlalu sayang kepada Syifa, sehingga meski adiknya sudah mulai menginjak dewasa dia masih tidak bisa berbagi dengan adiknya. 

NEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar