MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Kamis, 22 April 2021

RAHASIA HATI SYAFIA 21

 


" Assalamualaikum..?! 

"Afwan ustadzah, ?  Tiba - tiba dua orang santri masuk ke ruang Tata Usaha dan mendekati Syafia. 

" Madza turidzu? Jawab Syafia

" mahmudah ustadzah Ima?! 

" Ustadzah Ima sedang mengajar.. " Jawab Syafia dg bahas aIndonesi karena di belum percaya diri bicara dengan bahasa Arab. 

"Syukron ustadzah... Assalamualaikum" Jawab kedua santri tersebut hmpir bersamaan, dengan hormat memohon diri dn keluar dari ruang tata usaha. 

Percakapan bahasa Arab santri Arthropoda Rohman dg Syafia"

Syafia mendapat banyak hla baru berada di pondok pesantren Arthropoda Rohman, dia banyak belajar tentang agama dan memgajarkannya, bacaan Al-Quran Qur'annya semakin lancar, karena meskipun dia ustadzah tidak malu belajar kembli bersama santri dari ustadzah yang lebih mumpuni. Syafia juga sudah mulai pandai bicara bahasa Arab dengan para santri. 

" Sungguh indah Allah menuliskan jalan cerita untukku.. " Demikian Syafia setiap nercerita kepada kawan-kawannya. Syafia sellau bersyukur atas semua yang Allah berikan untuknya dan mengikhlaskan semua suka dan musibah yang telah menjadikannya yatim piatu bersama adiknya. 

"Ustadzah Syafia... "

"Iya ustadzah Ima...ada apa...sepertinya ada yang ?!

" Iya... Anti dipanggil ustadzah Ana , untuk menemui beliau di kantor lesantrian" Kata ustadzah Ima 

"Ustadzah Ana? 

" Benarkan beliau berada di sini... Kok tumben?! Jawab Syafia gembira., karena sudah cukup lama Syafia tidak berjumpa dengan sang Murobbi yang juga istri direktur yayasan tempat di bekerja sekarang. 

"Iya sana gih... Biar aku gantikan tugas anti " Kata ustadzah Ima  pengajar di pondok pesantren Arab Rohman juga. 

" Sudah kok ust... Sudah selesai tinggal beresin saja" Jawab Syafia sembari memberesi lembar-lembar tugas yang berserakan di mejanya. 

"Baiklah... Segera ke kesantrin ya ustadzah.. Aku duluan" Pamit Ustadzah Ima. 

Ada rasa bahgia di hati Syafia atas kedatangan Ana sang murobbi, yang sudah Syafia anggap sebagai pengganti orang tuanya. Kepada Ana lah Syafia menceritakn semua rahasia hatinya, kepada Ana lah di keluhkn segala kesedihan. Ana Ana juga telah menggapnya sebagai keluarga sendiri, setiap ada kesulitan dia datang membantu. Ana bagi Syafia bagaikn lilin di malam gempa, yang tak pernah lelah memberi cahaya dan menunjukkan jalan. 

Kini Ana ada di sini, di pondok pesantren ini, setelah hampir setahun tidak berjumpa. Walau ustadz Hidup suami adalah adalah pimpinan dan direktur pondok pesantren ini, tapi Ana baru kali berkunjung selama Syafia bekerja di sana. 

Setelah selesai merapikan semua berkas di meja kerjanya, bergegas Syafia dengan semangat dan ada perasaan bahagia menuju kantor kesnatrian untuk menemui ukhti Ana yang sudah cukup dirindukan Syafia.Syafia merasa seperti santri yangendapat kunjungan orang tua... Setelah sekian tahun dibiarkan sendiri di pondok tanpa perhatian. 

Sesampai di lesantrian seger Syafiaembuka pintu kantor kesnatrian. 

"Assalamualaikum... " Ucap salam Syafia setelah membuka pintu dan matanya menyapu seluruh ruang kesnatrian. 

"Dimana ustadzah Ana? Batinnya. 

Syafia memng melihat seorang khwatir yang duduk sambil tertunduk di pojok ruangan. Sama sekali berbeda dengan ustadzah Ana yang di kenal selama ini yang selalu sabar, rinag Ana penuh semangat. 

" Assalamualaikum ustadzah... ' sekali lagi Syafia mengucp salam khawatir Ana tidak mendengar karena terlalu dalam lmunannya. 

"Walaikumsalam.. " Jawab Ana lirih seraya berdiri dan memeluk Syafia. 

" Maaf... Ndk mendengar Ukhti Syafia datang" Tambah Ana. 

"Tidak apa-apa ukhti... " Jawab Syafia. 

" Bagaimana kabar ukhti Ana?! Alhamdulillah. Dulilah sayang Syif disini kerasan dan kamiengucap bnyak terimakasih telah ditolong oleh ukhti Ana" Kata Syafia. 

"Alhamdulillah kaau demikian ukhti?! 

Sejenak merek tersimpan, Syafia sedikit bingung menghadapi sikap Ana sang murobbi yng dingin tidak seperti biasanya. 

" Ukhti... Sy kesini ingin smpaikan sesuatu ada ukhti... Tapi mungkin tidk disini ' kata Ana mech kebekuan diantaraereka. 

"Iya ukhti ... " Jawab Syafia datar bercampur bingung, dan penasaran hal penting apa yang akan disampaikan ukhti Ana? 


Next


Tidak ada komentar:

Posting Komentar