MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Jumat, 07 Agustus 2020

RAHASIA BILIK HATI Part 3


 RAHASIA DI BILIK HATI

Part : 3


HP Syafia tiba-tiba bergetar dan mengalunkan lagu arab yang indah  Qorib Minni Swaiya alunan Al Khadijah. Nada dering yang sengaja dipasang oleh Syafira di Hp nya untuk nada panggilan khusus dari andi. Syafira membiarkan hpnya terus berdering, dia  tidak segera mengangkat nya hingga nada dering itu berhenti. Syafia menarik nafas panjang,  nampak kesedihan  masih  menggantung jelas dipelupuk matanya.

 Dia bingung apa yang harus dikatakan pada Andi ? Bahkan dia bingung dia harus memanggil Andi dg panggilan apa? Panggilan kesayangan "Beb" yang biasa dia gunakan, rasanya tak lagi mampu dia ucapkan. Siapa Andi ? Andi adalah orang lain  sama sekali.

Tiba-tiba nada panggilan Qorib Minni Swaiya kembali mengalun mengagetkan Syafia yang masih  berusaha menata hati.

Kali ini dia ambil hp nya yang terus menari di atas meja belajarnya. Dia pandangi foto tampan di wall hp nya, tapi tetap dia tak hendak mengangkatnya hingga nada itu kembali terhenti.

" Maafkan aku mas Andi " gumamnya lirih.

Syafia menangis, sungguh berat yang harus dia lewati untuk dapat berubah menjadi lebih baik.

Syafia terus menatap hp yang masih ada digenggannya. Nampak ada tulisan "mengetik" dibawah icon panggilan Andi. Syafia menunggu, dia siapkan diri untuk menerima ungkapan apapun dari Andi. Karena sudah hampir sepuluh kali Andi memanggil sejak pagi  dan dia abaikan.

Benar saja, Andi mengirimkan tulisan lewat whatsapp. 

"Fia ... Kenapa tidak mengangkat telephonku  .. Ada apa ? kata Andi dalam tulisannya, dan Fia masih saja enggan menjawabnya. 

" Katakan Fia ... Apa salahku" WA Andi selanjutnya setelah Fia tidak juga menjawab.

"Apakah aku harus ke Kotamu untuk dapat jawabanmu ...? Kembali Andi mencoba membujuk Syafia agar mau menjawab WA nya.

Syafia tak tega membiarkan Andi dalam tanda tanya tentang sikapnya.

" Jangan mas ...aku tidak kenapa-napa  " Akhirnya Syafia menjawab WA Andi.

" Mulai saat ini kita berteman ja ya ..." akhirnya Syafia memberanikan diri menyampaikan kegalauannya pada Andi.

Ada perasaan sedikit lega, tapi juga rasa nyeri yang teramat di sudut hatinya terdalam seakan diiris belati, periih.

_______________

HP Syafia kembali berdering dengan alunan yang sama, artinya Andi yang sedang memanggil, tetapi sama sekali tidak dihiraukan oleh Syafia. Dia tetap saja enelungkupkan badannya diatasi ranjang danenutup kepalanya dengan bantal sambil menangis. Nada panggilan itu berhenti tetapi berbunyi lagi, dan lagi hingga lima kali panggilan Andi, tetap saja diabaikan oleh Syafia.

Syafia nampak tidak siap mendengar suara Andi, suara yang selalu dirindukannya setiap waktu. Suara yang khas dan keren untuk seorang laki-laki, mungkin hampir sekelas dengan suaranya Bebi Remeo yang seksi. Apalagi kadang dia telephon dan bernyanyi lagu kesukaan mereka  "bunga terakhir" sang Bebi Romeo, entahlah mengapa lagu itu yang sering mereka nyanyikan?!

Sepertinya Andi tidak berputus asa, tak terhitung sudah berapa kali dia memanggil, tapi tetap saja  Syafia tidak hendak merespon.

Syafia menyadari pasti Andi sangat marah dengan sikapnya ini, " tapi mungkin ini lebih baik " batin Syafia.

_____________


"Asaalamualaikum Ukhti Fia ..." Sapa Aida sembari mengambil tempat duduk di sebelah Syafia dan menyodorkan tangannya utk bersalaman. 

" Waalaikum salam ... " jawab Syafia dingin sambil menyambut uluran tangan Aida.  Syafia merasakan badannya kurang sehat pagi jni, karena semalam dia kurang tidur. Hampir semalaman dia memikirkan bagaimana perasaan Andi setelah telephonnya tidak dia angkat kemarin.

"Aku ngantuk ukhti ... " kata Syafia pada Aida  seraya meletakkan kepalanya di atas meja kuliah mereka .

"Kamu ini  kenapa sih Fia ... Kenapa sampek segitunya ... Nanti kamu sakit  loh " kata Aida khawatir dengan kindisi Syafia yang dilihatnya sepertinya nampak kacau.

"Kemarin aku sudah sampaikan ke mas Andi aku minta putus, tapi sepertinya dia tidak terima dan aku belum jelaskan kenapa ... " Syafia menceritakan apa yang dialaminya kemarin kepada Aida sahabatnya.

"terus Andi berkata apa ...? Tanya Aida penasaran.

" Aku tidak angkat telephon mas Andi ... Aku belum jelaskan apa-apa sama mas Andi" jawab Syafia nampak masih sedih.

"kenapa harus begitu kalee ukhti  ... Sikap kamu terlalu kejam pada Andi " kata Aida setengah berteriak. Mengagetkan teman kuliah mereka yang sudah berkumpul di ruangan menunggu Mr. Seno dosen Statistik.  hampir bersamaan menoleh pada mereka berdua.

"Kenapa sih kamu ini teriak - teriak  Aida ... bikin malu saja" Syafia merajuk merasa malu sama teman- teman sekelasnya. 

"iya kemarin mas Andi telephon berkali-kali tidak aku angkat" kata Syafia ketus.

"Keterlaluan kamu Fia ... Ndak begitulah  caranya, harusnya kamu jelaskan.. Siapa tahu kalian bahkan bisa saling suport" Kata Aida 

"Maksud Ukhti Ana juga bukan berarti kalian harus putus sekarang ... Ada proses komunikasi dan mengakhiri hubungan dengan saling mengerti ... Kalau mas Andi dapat berhijrah juga menjadi lebih baik kan bagus ... " Aida terus saja bicara dan Syafira sepertinya belum bergeming dengan perkataan Aida, Syafia masih  kurang semangat untuk merespon.

Selanjutnya mereka terdiam beberapa saat.

" Aku tidak tau Aida ... Aku tahu hubungan ku dengan maa Andi selama ini mungkin sudah jauh melenceng dari agama ... Itu yang membuat aku menyesal dan bertekat untuk mengakhiri hubungan kami" jelas Syafia memecah kebisuan.

Pembicaraan mereka terputus karena Mr.Seno sudah masuk ruang kelas mereka dan memulai kuliah hari ini. 


Next ...

#SHSB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar