MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Jumat, 07 Agustus 2020

RAHASIA BILIK HATI Part 4

 RAHASIA DI BILIK HATI

Part 4



"Aida ... Seharian mas Andi tidak menghubungi aku ... Apa mas Andi marah besar sama aku ya ..." keluh Syafia pada Aida keesokan harinya ketika mereka bertemu kembali di kampus.

" Heeemm ... Ternyata tuan puteri bingung sendirii ya ..." jawab Aida sambil meledek Syafia.

" Aku harus bagaimana Aida ...? Rajuk Syafia.

"ya sudah ... Ukhti yang memulai maka ukhti yang selesaikan masalahnya " jawab Aida ringan.

Syafia nampak masih belum menangkap apa yang disampaikan Aida.

"Fira buat pesan wa atau buat surat kirim via email ke mas Andi ... Jelaskan sebenarnya apa yang sedang terjadi pada kalian ... Fia maunya bagaimana ... Siapa tahu mas Andi malah suport Fia dan kalian berpisah secara baik-baik" jelas Aida panjang.

"Kalau kalian berjodoh tak kan lari kemana kok  ... Pasti Allah masih akan pertemukan kalian" lanjut Aida. 

Sementara Syafia nampak masih mencoba memikirkan usulan Aida untuk mengirim surat  pada Andi.

" iya ... Ide kamu bagus juga ... Terimakasih teman " jawab Syafia sambil merangkul dari samping sahabatnya itu.

"Nanti malam coba aku buat surat dan aku kirim via email ke mas Andi ... Semoga dia mau memahami" lanjutnya.

"Aamiinn .." Aida mengaminkan.

_____________

Hampir satu jam Syafia menghadap laptop, mencoba untuk menyusun kalimat yang jelas namun tidak menyakitkan. Surat yang akan dikirimnya ke Andi dengan email untuk memyampaikan permohonan maaf dan ajakan untuk memutuskan hubungan mereka. Namun belum memdapat satu paragrafpun yang pas.

Berkali-kali dia mencoba untuk memulai  menulis, tetapi sejurus kemudian dia hapus dan dihapusnya kembali.Rasanya terlalu sulit menyusun kalimat yang tidak didukung hati. Bagaimanapun dasar hati Syafira tidak dapat menerima ajakan akalnya untuk berpisah dengan Andi. Namun dorongan akal dan nurani ingin menjadi muslimah yang kaffah sangat kuat. Coba diingkarinya jerit dan perih hatinya yang  seakan tertusuk seribu duri. 

Bahkan membuat kata pembuka saja Syafia merasa kesulitan. Biasanya dia tanpa beban enak saja  bilang " untuk yang tersayang", " untuk yang selalu ada dihati", dan lain sebagainya. Tapi kali ini Syafia tak mampu mengucapkan itu semua. Nuraninya menolak, karena nyatanya Andi belumlah secara sah menjadi suami yang memiliki hak atas sayang dan hatinya.

Akhirnya surat Syafia untuk Andi, malah nampak seperti surat dinas yang sangat resmi. Dan hanya itu yang bisa Syafia lakukan. untuk kembali menjaga hatinya..


Kepada 

Yth. Mas Andi

Di  Semarang

Assalamualaikum.

Sebelumnya Syafia minta beribu maaf pda mas Andi. Syafia tidak mengangkat telpon mas Andi kemarin. Mas Andi tidak mempunyai salah apa2 pada Fia. 

Fia hanya merasa hubungan Fia dan maa Andi sudah salah menurut agama kita, saya merasa sudah banyak dosa kepada Allah. Maka Fia berharap mas Andi mengerti, sebaiknya kita berteman saja. InsyaAllah. Kalau Allah menjodohkan kita, tidak akan sulit bagi Allah untuk mempertemukan kita kembali.

Sekai lagi Fia mohon maaf kepada maa Andi jika Fia banyak salah. Trimakasih.

Wassalam 

Syafia Anggraeni


___________

Ada rasa  lega yang teramat sangat dan rasa sesak yang membebani dada Syafia  seakan lenyap. Syafia lega sudah menyelesaikan menulis dan mengirimkan suara hatinya dalam  surat yang telah dikirimnya  untuk Andi, hal yang selama ini tidak pernah dia lakukan.  

Syafia tidak terlalu memperdulikan bagaimana reaksi andi setelah membaca email darinya. Syafia merasa dia sudah melakukan sebuah kebenaran dengan memutus hubungan dengan Andi. Syafia merasa dia sudah mendapat kemenangan atas nafsu dan dasar hatinya yang berat melepas hubungannya dengan Andi. 

Ada rasa bahagia bersamaan dengan rasa perih yang tidak dapat diceritakan. 

Meskipun demikian Syafia merasa tidak siap mendengar suara dan nada ekspresi Andi setelah membaca surat darinya. Maka setelah dia menulis pesan singkat di WA untuk Andi mengabari bahwa dirinya barusan mengirim email, Syafia segera mematikan HP nya.

______________

Syafia segera menutup laptop merahnya dan bersiap tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul  00.17 dini hari.

"Ukhti fillah ... Sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda bahwa Setiap bani Adam mempunyai bagian dari zina, maka kedua matapun berzina,dan zinanya adalah melalui penglihatan, dan kedua tangan berzina, zinanya adalah menyentuh. Kedua kaki berzina, zinanya adalah melangkah-menuju perzinahan. Mulut berzina, zinanya adalah mencium.hati dengan keinginan dan berangat-angan. Dan kemaluannya lah yang membenarkan atau menggagalkannya... Hadits riwayah Bukhari" Ukhti Ana menjelaskan tentang macam-macam Zina pada kegiatan halaqah minggu pagi ini. 

"Ukhti, sudah sangat jelas apabila memikirkan, membayangkan atau berkhayal tentang lawan jenis yang bukan mahram kita adalah perbuatan yang mendekati zina, dan mendekati zina adalah perbuatan yang keji. Maka dari itu, hendaknya kita menjaga mata, hati dan pikiran kita agar tidak berlaku demikian " lanjut ukhti Ana.

Ukhti Ana adalah seorang akhwat yang cerdas, aktif dan cantik. Kecantikannya nampak jelas  meski hanya matanya saja yang terlihat karena seluruh wajahnya tertutup cadar.  Tutur katanya yang halus dan suaranya yang indah, apalagi saat dia membacakan ayat - ayat Al Qur'an dengan fasih. Tiba-tiba Syafia sangat mengagumi ukhti Ana sang murobbi yang mahasiswa akhir Fakultas perikanan di Universitas Barawijaya Malang itu.

Halaqah minggu ini semakin meyakinkan Syafira bahwa apa yang dia lakukan, memutus hubungan dengan Andi adalah langkah yang benar. Meskipun dia tidak tahu. Apakah Andi dapat memahami keputusan Syafia atau justru marah? Karena hingga dua hari berlalu Andi tidak jua merespon surat Syafia baik melalui wa atau membalas emailnya. 

Syafia agak menyesal, sepertinya Andi marah dan tidak memafkannya. Hatinya gunda, ada rasa bersalah dan penasaran akan sikap Andi tentang keputusan yang diambilnya secara sepihak itu. Namun, tekatnya untuk memperbaiki diri dan keinginannya untuk melaksanakan ajaran Islam secara kaffah termasuk diantranya menjauhi zina hati, sedikit melegakan Syafia. Syafia ingin suatu saat bisa  menjadi pendakwah seperti ukhti Ana.

Tiga hari, empat hari, sampai genap seminggu Andi tak juga mencoba menghubungi Syafia. Syafia mencoba mengalihkan kegalauannya dan mencoba melupakan Andi selamanya. 

"Biarlah andai mas Andi marah, memang aku salah" katanya dalam hati. 

___________

Genap sebulan Andi masih saja belum merespon Syafia, dan Syafia juga belum mampu melupakan Andi sepenuhnya. Masih ada  kesedihan dan rindu yang kadang tak mampu dia sembunyikan. Dalam sujud malamnya Syafia masih sering menangis. Bayangan kebersamaan mereka selama bertahun-tahun terus saja menggoda dan menari - nari di pelupuk mata Syafia.

Hingga dua bulan kemudian, Syafia masih berjuang menata hati. Dia mencoba mengisi waktu-waktu kosongnya di sela kuliah dengan kegiatan - kegiatan keagamaan. Syafia berusaha keras untuk mengalihkan seluruh perhatiannya hanya untuk kegiatan - kegiatan dakwah. Dan kini Syafia sudah berubah menjadi seorang akhwat dengan tampilan yang berbeda, hijabnya panjang, tutur katanya halus, dan dengan sikap yang selalu menunduk saat berjalan. 


Next ...

#SHSB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar