Firman Allah dalam Al Qur'an " ... Sesungguhya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuiliah mengingat Allah itu lebih besar keutamaanya dari ibadah yang lain ....," (Qs. Al Ankabut : 45 )
Dalam ayat tersebut di tegaskan oleh Allah bahwa shalat merupakan alat kontrol untuk mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan mungkar. Mengandung makna bahwa seseorang yag melaksanakan shalat akan terhindar dari perbuatan-permuatan mungkar. Sebaliknya jika seseorang masing melakukan kemungkaran maka diragukan apakah seseorang tersebut melakukan shalat atau tidak ? atau jika seseorang tersebut ternyata rajin melakukan shalat maka perlu dipertayakan bagaimana kualitas shalat yang telah dilakukannya ? Jangan-jangan shalat yang dilakukan haya formalitas saja tanpa melibatkan jiwa dan rasa.
Sebagian besar umat Islam masih menganggap sholat hanya sebatas tuntutan kewajiban saja, seolah-olah Allah membutuhkan peribadatan hamba-Nya. Berkenaan dengan itu Rasulullah bersabda, " Berapa banyak orang yang shalat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah," (HR Abu Daud). Lebih dari itu, ustadz Abu Sangkan menjelaskan Shalat yang dituntunkan oleh Rasulullah tidak hanya berupa aktifitas syariat tanpa memperhatikan hakekat rasa ikhsan dan keyakinan yang muncul dari emosional dan bersifat relasional, shalat sangat bermanfaat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita mengadukan persoalan yang sulit dipecahkan dengan harapan Allah akan memberikan solusi pemecahan untuk kita. Allah berfirman, "Jasdikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orag-orang yang khusyuk, (yaitu) orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwamereka akan kembali kepada-Nya," (Q>S> Al Baqarah 2:45-46).
Dalam ayat tersebut di tegaskan oleh Allah bahwa shalat merupakan alat kontrol untuk mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan mungkar. Mengandung makna bahwa seseorang yag melaksanakan shalat akan terhindar dari perbuatan-permuatan mungkar. Sebaliknya jika seseorang masing melakukan kemungkaran maka diragukan apakah seseorang tersebut melakukan shalat atau tidak ? atau jika seseorang tersebut ternyata rajin melakukan shalat maka perlu dipertayakan bagaimana kualitas shalat yang telah dilakukannya ? Jangan-jangan shalat yang dilakukan haya formalitas saja tanpa melibatkan jiwa dan rasa.
Sebagian besar umat Islam masih menganggap sholat hanya sebatas tuntutan kewajiban saja, seolah-olah Allah membutuhkan peribadatan hamba-Nya. Berkenaan dengan itu Rasulullah bersabda, " Berapa banyak orang yang shalat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah," (HR Abu Daud). Lebih dari itu, ustadz Abu Sangkan menjelaskan Shalat yang dituntunkan oleh Rasulullah tidak hanya berupa aktifitas syariat tanpa memperhatikan hakekat rasa ikhsan dan keyakinan yang muncul dari emosional dan bersifat relasional, shalat sangat bermanfaat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita mengadukan persoalan yang sulit dipecahkan dengan harapan Allah akan memberikan solusi pemecahan untuk kita. Allah berfirman, "Jasdikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orag-orang yang khusyuk, (yaitu) orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwamereka akan kembali kepada-Nya," (Q>S> Al Baqarah 2:45-46).