MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Kamis, 29 September 2011

RENUNGAN .....

DIBALIK PENCIPTAAN MANUSIA

Perhatikan yang telah diciptakan Allah dalam rahim gulita dan lapisan tirai dari air yang hina, dan gumpalan  yang tidak berbentuk, kemudian embrio, kemudian bayi yang menetek, kemudian menjelma menjadi bocah  yang lucu, dan setelah itu menjadi anak muda yang tumbuh dewasa. lalu Dia memberinya hati untuk mengingat, lidah yang pandai berbicara, dan mata yang mampu melihat  hamparan dunia, supaya dia mengambil pelajaran (dari apa yang ada disekelilingnya), memahaminya, mengikuti nasehat, teguran, atau peringatan, dan menjauhkan diri dari dosa.
Setelah  tumbuh dewasa dan badannya tumbuh berkembang menjadi kekar, dia pun menjadi arogan dan mulai kebingungan. Diikutinya terus hasrat nafsunya, waktunya dihabiskan untuk memenuhi keinginan dan kesenangan duniawi dan tujuan rendahnya. Dia tidak takut dosa dan kemalangan. Dan pada akhirnya si fulan yang terlahir dengan suara tangis nan keras dan lucu itu pun mati dalam kondisi tenggelam dalam dosa.
Kemudian dia dibungkus dengan kain kafan, dan saat itu dia yang semua orang takut gelegar bentakannya hanya terdiam kaku dan sepenuhnya tunduk pada orang lain.  Diatas papan dia  terbaring pasrah diusung oleh sejumlah orang muda  yang dulu sangat membencinya beserta saudara-saudaranya yang meratapinya ke rumah kesendiriannya. Kemudian orang-orang yang menyertainya pergi meninggalkannya, dan orang-orang yang meratapinya pulang ke rumah masing-masing. Dan setelah itu, dia dibangunkan oleh malaikat  untuk menghadapi pemeriksaan yang mengerikan. Bencana besar dalam kubur terjadi, luapan air yang panas dan nyala api yanng dahsyat membakar tubuhnya. Tidak  ada waktu  istirahat sepanjang waktu keabadian. Naudzubillaminzalik...
Wahai makluk Allah, sesungguhnya ketika orang-orang yang diberi usia panjang, harta yang melimpah, diberi pelajaran dan peringatan akan diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT. Alangkah indahnya ketika waktu-waktu yang dikaruniakan oleh Allah pada kita dalam setiap detiknya memiliki nilai ibadah. Alangkah indahnya jika pada saat akhir hayat, kita meninggalkan orang-orang yang mencintai kita dengan tersenyum, serta menunggu sangkakala dengan tidur  dan selanjutnya terbangun dalam surga keabadian. Mudah-mudahan Allah membukakan jalan kebaikan dalam kehidupan di dunia dan diakherat kelak, amiiin.