MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Rabu, 23 Maret 2016

MADRASAH KEHIDUPAN -4

( Bagian - 4 )

MITOS ITU  TELAH MENGUJI IMAN KU


Hasil gambar untuk percaya mitosIslam adalah agama yang mengagungkan kebenaran yang bersumber dari wahyu Allah Ta’ala, baik dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah. Islam juga mengagungkan ilmu dan mengharamkan berkata tanpa dasar ilmu yang benar.
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. al-Baqarah: 147)
Di antara cara berfikir yang menyimpang dari kebenaran adalah percaya kepada khurafat dan mitos, yaitu cerita-cerita bohong tentang suatu hal  yang mengandung arti mendalam dan diungkapkan dengan cara gaib. Sedangkan definisi khurafat adalah ajaran atau keyakinan yang tidak mempunyai landasan kebenaran atau takhayul.
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni Neraka yang menyala-nyala." (QS, al-Mulk: 10)

Astaghfirllahal 'adhim .... semoga Allah tidak memasukkan kami dalam golongan orang - orang yang syirik. Kejadian itu pernah terjadi pada saat  satu bulan pasca kelahiran putriku. Saat itu aku merasa jenuh sebulan tidak pernah keluar rumah dan aku ingin berkunjung ke rumah nenekku yang berjarak hanya sekitar 200 m dari rumahku. Sebelumnya aku sudah mendengar jika kata orang tua bahwa ibu yang baru melahirkan sebelum bayinya berusia 40 hari tidak boleh keluar halaman rumah karena jika dilanggar maka akan ada hal buruk yang akan menimpa pada ibu atau bayinya. Dan aku juga suamiku sama sekali tidak percaya akan hal itu, bahkan kami menganggapnya sebagai kepercayaan yang mengada-ada karena bagi kami tidak ada penjelasaan yang logis dan masuk akal mengenai larangan itu. Maka, akupun berkeras mengajak suamiku untuk jalan-jalan keliling kampung sebelum mampir berkunjung  ke rumah nenekku, tentu bersama dengan putriku yang masih berumur 1 bulan.
Kami berboncengan mengelilingi kampung di jalan luar kampu di jalan perbatasan desa kami dari ujung barat sampai ke ujung timur, setelah kemudian mampir kerumah nenekku, hingga menjelang sore kami baru pulang. Selama dalam perjalanan keliling kampung dan  di rumah nenekku anakku baik-baik saja, seperti biasa dia juga masih mau menyusu dan sempat tertidur pulas. Tetapi ketika kami sampai kembali kerumah, sejak masuk pintu rumahku  tiba-tiba putriku menangis sangat keras sekali dan aku tidak bisa mendiamkan, bahkan putriku juga tidak mau aku susui. Putiku menanagis dan terus menangis hingga  hampir satu jam dia terus saja menangis, kami bingung harus berbuat apa karena kami tidak tau ini terjadi karena apa ? Ayahku segera meminta suamiku datang ke rumah kyai untuk minta air doa, tetapi itupun tidak bisa menolong. Anakku terus saja menangis hingga mungkin sampai 2 jam lebih dia terus menangis, sebelum akhirnya dia tertidur karena kelelahan.
Sejak kejadian itu, putriku sering menangis dan tidak bisa kami diamkan sampai dia kelelahan dan tertidur. Dia tidak  lagi mau minum ASI dariku, aku sedih karena mungkin dia menangis karena kelaparan ? aku tidak tau. Tetapi setiap hari, tangisan panjang putriku ini telah menjadi nyanyian pilu putriku pagi, siang, bahkan pada tengah malam hari.
Nenek dan ibuku  menyalahkan aku karena kejadian aku keluar rumah sebelum 40 hari saat itu, menurut mereka itu melanggar mitos ?! pernah kami sedikit gamang apakah benar karena kejadian itu putriku jadi tidak lagi mau menyusu ASI dariku dan selalu menangis hanya karena kami keluaar rumah sebelum 40 hari ? mengapa ?! Kata mereka apa yang aku lakukan menyebabkan putriku  "kesambet setan" di jalan disebabkan orang yang baru melahirkan sebelum 40 hari berarti masih nifas dan itu artinya belum suci sehingga mudah diganggu jin dan sejenisnya, termasuk bayi yang belum 40 hari masih kosong jiwanya sehingga masih mudah digannggu. Penjelasan itu sepertinya cukup masuk akal, tetapi kami tetap tidak percaya keadaan putriku yang demikian dikarenakan mitos dan kepercayaan masyarakat yang sudah dipercaya turun temurun tersebut.
Sejak saat itu memang putriku menjadi seperti anak yang kurang sehat, dia selalu menangis, menangis dan menangis. Akhirnya aku mencoba membawanya ke dokter, dan benar saja dokter mendiagnosis putri cantikku sedang bermasalah.  Tapi  mengapa awal kejadiannya begitu sangat tepat dengan saat aku mencoba untuk melawan mitos yang memang selama ini tidak aku percaya ? Ah mungkin itu hanyalah kebetulan saja ... atau Allah sedang ingin menguji iman kami ....?  WALLAHU A'LAM BISSOWAB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar