MADRASAH KEHIDUPAN


IBU YANG PERTAMA MENGENALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG, IBU YANG PERTAMA MENGAJARKAN TENTANG KEBENARAN, IBU YANG MEMBERI WARNA KEHIDUPAN, IBU MADRASAH PERTAMA KEHIDUPAN

Kamis, 15 Juni 2023

Butterfly 2

 AKU TAK AKAN MENYERAH - 1



Tatapanku jauh menembus awan keemmasan melalui kisi 2 jendela rumah sakit. Akhirnya aku harus takluk dan menyerah kembali ke ruang dingin dengan bau khas obat yang aku rasanya sudah muak. Langkah sepatu para perawat yang hilir mudik karena banyaknya pasien di rumah sakit ini menjadi irama yang sangat membosankan 

Aku terpaksa menyerah untuk dirawat di RS karena aku tak lagi mampu menahan rasa lelahku. Aku tak berdaya, bagai motor rusak kehabisan bahan bakar, atau radio yang kehabisa batrai, sesekali menyala kresek2 sesekali dim tak berdaya.

Aku menyerah ketika suamiku harus memapahku kembali ke ruang dingin yang paling aku tidak suka ini, terlalu banyak kesedihan di sini. Tapi akiu tak mau merontah, bukan aku menyerah karena akupun masih ingin sembuh dan berlama lama bersama mereka yang aku cinta. Cinta dan ketulusan suamiku dan gadis2 cantikku yang membuuat aku pasrah. Harapan mereka tidak boleh luruh, apalagi si bungsu yang bermata indah yang masih lugu karena usianya baru 8 tahun. Tidak mungkin aku tega dia mencari mamanya yang tak akan kembali.

Lima tahun sudah aku sandang gelar sebagai seorang odapus, seseorang dengan autoimun dalam dirinya. Imun dubuh yang tak lagi mau bersahabat bahkan sering menyerang saat kita sedikit saja lelah. Mana bisa ?! Manusia dengan segala fubgsinya tidak boleh beraktifitas fisik sebagai mana layaknya, tidak boleh berfikir terlalu keras dan terkena sinar matahari ??!

Meski aku tahu melanggar pantangan itu akan berakibat aku harus rehat beberapa saat memulihkan kembali kondisiku, tetapi aku sudah cukup memahami kondisiku. Aku tidak mungkin diam tanpa bekerja, karena ada anak2 dengan cita - cita mulia yang butuh biaya yang tak cukup hajya suami saja yang mengusahakan. Dua putriku kuliah di Fakultas kedokteran di universitas swasta ternama di Suarakarta dan Jakarta. Tidak sedikit biaya yang harus kami siapkan untuk mereka. 

Secara fisik aku hanya seorang guru ASN, demikian juga suamiku pejabat di sebuah instansi. Aku harus memutar otak untuk mencari tambahan biaya oendidikan anak2 kami dengan cara yang halal yang diridloi oleh Allah. Apapun kami lakukan, kami menvoba membuka usaha properti kecil2an yang cukup untuk suport biaya pendidikan  anak-anak. Lebih terasa lagi ketika putri keduaku juga menyususl masuk Fakultas kedokteran, aku harus memutar otak untuk mencari oenghasilan tambahan. Belum lagi aku juga harus berfikir keras tentang pembiayaan yayasan oendidikan non profit yang semakin lama semakin defidit anggaran karena tidak imbangnya anatara pengeluaran dan oemasukan  Hingga pada titik puncaknya aku tak lagi mampu mengendalikan kemarahan di Luppy yang telah bersarang dalam tubuhku. 

Fikiran yang terus jalan memicu imun tubuh dalam diriku mulai mencari - cari sasaran, suhu tubuhku mulai memanas kembali, kulitku mulai lebam - lebam gak karuan, tekanan darah meninggi, dan badan kehilangan energi. 

Aku masih mencoba bertahan ketika dokter menyuruhku harus istirahat di RS, terbayang sefihnya putri kecilku tanpa aku di rumah. Aku berjanji pada dokter untuk istirahat saja di rumah tidak banyak aktivitas dan tidak bergikir keras. Namun aku tak mampu memegang janji, ketika deadline pekerjaan terus saja berjalan mundur tinggal kisaran beberapa hari. Ditambah dengan jalur online yang sangat padat aku harus mengambil strategi bekerja di tengah malam saat trafik online mulai lancar. Dan itulah awal imun dalam tubuhku tak mau toleran lagi, semakin hari aku semakin lemah bahkan bangun dari tempat tidur saja rasanya tak mampu. Dan aku menyerah ....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar